Gelar Rakor Pangan di Banjarmasin, Mentan Amran: Potensi Lahan Tidur Harus Dimanfaatkan

By Admin


nusakini.com - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Pangan di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel). Rakor ini dalam rangka mengevaluasi program dan memantapkan program peningkatan produksi pangan, Banjarmasin. Rapat ini juga digelar untuk menyempurnakan strategi peningkatan swasembada pangan dan kesejahteraan petani.

Rapat ini digelar bersama kepala daerah Provinsi Kalsel yang dihadiri beberapa Bupati, Danrem 101/Antasari, Yanuar Adil, dan Kepala Dinas Pertanian Provinsi, Faturahman. 

Rapat ini berlangsung sambil diselingi nonton bareng Final Piala AFF 2016 Indonesia vs Thailand. Awalnya Indonesia kalah, maka Amran menyelingi dengan melanjutkan pidato dan mematikan layar, tetapi saat Indonesia kembali memimpin, rapat kembali ditunda. 

Usai nonton bareng, Amran kembali melanjutkan pidatonya. Ia mengatakan, salah satu upaya yang dilakukan yakni mendorong peningkatan luas tambah tanam (LTT).  

Untuk itu, dalam rapat koordinasi ini dilakukan penandatangan MoU kesanggupan peningkatan LTT antara Kementerian Pertanian, dinas pertanian dan TNI. Amran mengatakan, selain meningkatkan LTT, mewujudkan swasembada pangan juga dilakukan dengan menggarap lahan tidur sehingga dapat ditanami komoditas pangan strategis. 

"Lahan tidur nasional mencapai 14 juta hektar. Potensi ini harus dimanfaatkan sehingga kita dapat mengekspor pangan," kata Amran saat menyampaikan arahan rapat koordinasi pangan, di Ballroom Hotel Novotel, Banjarmasin, Kalsel. 

Produksi pangan di Kalsel 

Dalam kesempatan yang sama, Danrem 101/Antasari, Yanuar Adil menegaskan pihak TNI-AD sanggup untuk meningkatkan LTT. Upaya yang dilakukan yakni dengan menugaskan ke seluruh Dandim agar setiap hari turun ke lapangan sehingga laporan LTT setiap harinya tercatat. 

"Dandim-Dandim setiap harinya harus melaporkan LTT. LTT di Kalimantan Selatan sampai saat ini sudah mencapai 40%-50%. Ini kita genjot sampai sesuai target," kata Yanuar. 

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Kalsel, Faturahman, mengatakan berkat Program Upaya Khusus peningkatan swasembada pangan Kementerian Pertanian, kinerja sektor pangan Kalsel 2016 mengalami kemajuan. 

"Di mana, Produksi jagung naik 9,63%, kedelai naik 113%, dan jagung naik 51,3%," kata Faturahman. 

Ia pun menyampaikan realisasi produksi padi sampai Agustus 2016 sebesar 1,5 juta ton dan sampai dengan Desember 2016 diperkirakan mencapai 2,5 juta ton gabah kering giling. 

"Dengan produksi ini mampu menjaga beras lebih 2 kali lipat kebutuhan," sebutnya. 

Faturahman menambahkan selain komoditas 3 komoditas di atas, Kalsel pun mampu meningkatkan luas tanam dan produktivitas bawang merah. Saat ini, luas tanam bawang merah mencapai 360 hektar dengan produktivitas 7 ton per hektar. 

Untuk diketahui, LTT Kalsel yakni target tanam Oktober 2016 hingga Maret 2017 sebesar 396.706 hektar dan April hingga September 2017 sebesar 205.233 hektar.  

Dengan begitu, target LTT Kalsel untuk satu tahun mencapai 601.938 hektar.Produksi padi di Kalsel pada tahun 2016 mencapai 2,08 juta ton atau naik 5,63% dari tahun 2015 sebesar 1,97 juta ton. (p/mk)